Banyak orangtua yang mulai panik ketika mengetahui anaknya mengalami speech delay, atau keterlambatan belajar bicara. Ketika hal ini terjadi, mereka segera membawa anak mereka ke dokter untuk mengetahui apakah ada yang salah pada anaknya sehingga mengalami masalah ini. Hal ini tentunya tidak salah dilakukan, karena semakin cepat sebuah masalah kesehatan diketahui, maka akan bisa segera dilakukan penanganan yang tepat. Apakah sebenarnya penyebab speech delay ini? Sebenarnya ada banyak sekali hal yang menyebabkan seorang anak mengalami masalah speech delay. Bahkan, banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa sebenarnya orangtua sendiri bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami masalah ini.
Salah satu penyebab terjadinya speech delay yang disebabkan orangtua yaitu berkaitan dengan kesibukan orangtua sehari-hari, dan hal ini sering kali tidak disadari oleh orangtua. Orangtua yang terlalu sibuk dan kurang memperhatikan anaknya, biasanya kurang mengetahui berbagai perkembangan yang terjadi pada anaknya. Bisa saja, orangtua tidak menyadari bahwa anak sebenarnya tidak mengalami speech delay, namun karena orangtua yang mengabaikan anak ketika diajak berkomunikasi membuat sang anak akhirnya lebih suka diam.
Selain itu, orangtua yang sibuk biasanya membiarkan anak bermain game melalui gadget atau menonton tv sendirian tanpa diawasi. Cara ini dilakukan orangtua agar anak tenang dan tidak mengganggu aktivitas orangtua. Padahal, hal ini sama sekali tidak baik bagi perkembangan anak, baik berkaitan dengan kemampuan bicara anak maupun kemampuan berfikir anak. Game maupun acara televisi hanya memberikan komunikasi satu arah, yang artinya tidak akan meningkatkan kemampuan komunikasi anak. Selain itu, tidak semua kata-kata atau aktivitas yang ada pada game ataupun acara yang ditonton oleh anak adalah hal yang baik dan patut ditiru. Namun, karena pengawasan orangtua yang kurang, membuat anak tidak mengerti bahwa hal tersebut tidak baik dan menirukannya begitu saja.
Bermain game dan menonton tv tanpa pengawasan juga berdampak negatif pada kemampuan berfikir anak. Hal ini membuat perkembangan kecerdasan anak menjadi lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain. Sementara, sifatnya yang tertutup akibat komunikasi yang tidak terjalin baik dengan orangtua dan orang disekitarnya, meningkatkan risiko anak menjadi korban bully.
Untuk itulah, sebagai orangtua, hendaknya kita tidak acuh terhadap perkembangan anak. Seberapapun sibuknya kita, sempatkanlah waktu untuk berbicara dan bercengkrama dengan anak. Selain untuk memperdalam hubungan antara orangtua dan anak, kegiatan tersebut juga bisa membantu kita memantau perkembangan dan kemampuan bicara anak. (Yv)